Ada yang tau apa yang mau aku bahas kali ini ?
Tebak ya ! Apa coba ?
Mungkin terlintas di benak anda semua tentang mesin foto copy dalam keadaan nyata. Tapi, kali ini aku tidak akan membahas tentang mesin foto copy yang ada di tempat-tempat foto copy.
Tapi aku akan membahas hal-hal yang lebih nyata, yang lebih realistis dan yang lebih *sering kita dengar sehari-hari.
"Mesin Fotocopy ala Pelajar"
Suatu pagi, dalam sebuah ruang kelas , tempat para tunas bangsa menuntut ilmu.. terjadi kesibukan yang sangat sering terjadi. Banyak murid yang bergerombol di sebuah meja temannya dan di tengah-tengah meja terdapat buku catatan PR milik salah seorang murid di kelas itu yang menjadi narasumber untuk "menjiplak" PR mereka hari itu.
x : "Woy, woy.. pada ngapain sih ? Emang ada PR ya ?"
y : "Iya.. nih PRnya.. kamu udah ngerjain belum ?"
x : "hah ? belum.. aku aja lupa ada PR, gimana mau ngerjain ?"
y : "Heuuh.. yaudah nih salin dulu jawabannya si Z!"
z : "Kalian ga merasa bersalah apa ngerjain PR di sekolah ? Itu berarti kalian ga bertanggung jawab sama tugas kalian sendiri. "
x : "Ah.. bukan kita ga tanggung jawab, tapi kita lupa kalo hari ini ada PR!"
z : "Lupa ? Biasanya juga kalian ga pernah ngerjain PR kan ? Cuma tinggal nyalin dari orang lain.. nyontek !!"
y : "Ah.. dasar pelit ! Bilang aja gamau minjemin, ga usah bilang kita tukang nyontek segala !!"
Sekarang sudah tau apa yang akan aku bahas ?
Ilustrasi di atas adalah percakapan yang sering kita dengar di dalam kelas, bila ada PR dan belum dikerjakan oleh sebagian anak di kelas tersebut.. lalu, mereka mencari "pertolongan" kepada teman mereka. Pertolongan untuk mendapatkan contekan PR. Ya, sudah sangat familiar di telinga kita tentang *contek - mencontek*
Sudah tradisi.. mulai jaman nenek moyang kita (mungkin) sampai anak-anak yang baru masuk SD pun sudah tau contek mencontek. Biasanya, para pelajar mencontek saat ujian atau ulangan. Tapi, tidak hanya itu saja.. karena jaman telah berkembang, si "problem" satu ini juga tak mau kalah menghancurkan negara kita ini. Saat ini, banyak pelajar yang mencontek PR.. baik itu PR yang simple dan PR yang sulit.
Bukan berarti bila ada PR yang sulit kita tidak boleh tau jawabannya teman kita. Tapi, jika hanya menjiplak pekerjaan orang lain ? Tanpa tau apa yang ditulisnya, tanpa rasa bersalah.. tanpa rasa malu..
Itu baru tidak baik. Bila ada PR yang belum dimengerti, kita boleh bertanya kepada teman kita, tapi minta tolong juga dijelaskan.. agar kita mengerti dan lain kali, bila ada PR kita dapat mengerjakannya sendiri. Bukan hanya menyalin dari teman kita, lalu kita tidak mengerti materi yang diPRkan sama sekali.. kita mengerjakannya hanya takut bila dihukum oleh guru. Kalau untuk seperti itu , buat apa susah susah menulis PR pagi-pagi tanpa mendapatkan ilmu sedikit pun ? Tidak bermanfaat. Hanya membuang-buang energi di pagi hari.
Lalu ada lagi yang *nyontek PR gara gara LUPA. Lupa ? ya.. manusia juga pasti pernah lupa. Wajar.. tapi, kalau setiap ada PR bilangnya lupa terus ? Apa itu memang benar-benar lupa ? Terlupakan atau DILUPAKAN ?
Jika ada yang melupakan PR, sama saja orang itu telah menganggap enteng dan meremehkan pelajaran sekolah. Jika kita meremehkan pelajaran, hasilnya pun tidak akan baik. Ilmu yang kita dapat pun sedikit, bahkan bisa jadi kita tidak mendapatkan ilmu sama sekali.
Para guru kita itu memberi PR pasti ada tujuannya, tidak semata mata hanya ingin membuat kita sibuk dan kelelahan mengerjakan PR. Tapi guru itu ingin kita belajar di rumah dan mengulang pelajaran yang sudah dibahas di sekolah, agar kita dapat memahami suatu materi lebih luas dan lebih dalam lagi. Guru memberi kita tugas agar perkembangan kita bisa lebih cepat, bila kita mengerjakan PR.. berarti kita telah mencoba dan menambah ilmu yang telah kita dapat di sekolah dengan cara membaca buku atau latihan soal.
Oh iya, mesin fotocopy pelajar yang aku maksud adalah para pelajar yang terbiasa menyontek. Baik dalam ulangan, tes, ujian dan PR. Belakangan ini dengan entengnya mereka meminta contekan dari teman mereka. Mereka yang tidak mengerjakan PR biasanya malas dan tidak mau usaha (kalau lupa dan tidak mengerti materi.. urusan kedua) Otomatis, bila kita malas dan tidak mau usaha.. dalam diri kita akan timbul sifat ketergantungan terhadap orang lain. Yaitu, kita tidak mau mengerjakan PR di rumah karena malas dan akan mencontek pada teman yang telah mengerjakan.
Bila dalam ulangan ada yang terbiasa mencontek.. aku harap para guru segera memberi hukuman kepada yang mencontek itu agar ia kapok dan akan berusaha untuk mempelajari suatu pokok bahasan. Percuma dapat nilai 100 tapi hasil nyontek. (Udah nyontek, dosa , kita juga ga bisa tau kemampuan kita sejauh mana)
Lebih baik hasil yang apa adanya tapi jujur. Bila hasilnya jelek, kita akan lebih terpacu untuk belajar lagi. Tapi jika hasilnya bagus dan jujur.. nah itu lebih baaaiiiiik lagi dan itu salah satu yang wajib dicontoh oleh seluruh pelajar di dunia.
Orang yang mencontek itu jahat, tidak punya perasaan.
Coba bayangkan, si narasumber yang mereka contek.. sudah mengerjakan tugas. Mereka telah mengerjakan tugas .. berarti mereka memiliki usaha, kemauan dan berani mencoba. Mungkin ada yang mengerjakannya begadang, tanya ke guru les , tanya ke orang tua , nyari sumber sana sini, baca buku... ahhhhh pokoknya repot dan sibuk deh...
Sedangkan yang mencontek ?
Seperti masak air.. sangat instan , mudah dan gampang
Mereka hanya tinggal datang lebih pagi untuk mencontek.. minta contekan.. dan menulis jawaban dengan seenaknya. Meremehkan sekali.. seakan akan mereka tidak tau perjuangan kawan mereka yang mengerjakan tugas atau PR dengan susah payah... ya, ituulah !
Orang yang mengerjakan PR dan mau usaha mendapat keuntungan, yaitu : bisa mendapatkan ilmu lebih, bisa menambah pengetahuan, berwawasan luas dan dapat melatih jiwa bertanggung jawab yang ada di diri kita masing masing.
Sedangkan orang yang kerjanya hanya mencontek ?
Dosa, gelisah, tidak mengerti materi pembelajaran, harus menulis "ngedadak" , harus menjual imejnya karena minta contekan, malu, dijauhi teman.. huuaaa banyak lah kerugiannya !!
Ayo kawan, jangan mencontek !
biasakan mengerjakan PR di rumah, bukan di sekolah. Namanya aja PEKERJAAN RUMAH.
Kita bisa mendapatkan banyak keuntungan dengan tidak mencontek dan bersikap jujur..
Indonesia bisa lebih maju bila pelajarnya tidak saling contek mencontek, berusaha, berani mencoba dan jujur.
Kalau bukan kita yang merubah nasib bangsa Indonesia ini .. lalu siapa lagi ?
Ayo kita yang mengawali.. mulai dari saat ini !! Agar kita dapat memetik hasil secepatnya..
Hilangkan budaya contek mencontek dari diri kita ! Agar kita bebas dari belenggu si "malas"
Ayo.. kita mengerjakan PR di rumah, tidak mencontek , berani bertanya bila ada pelajaran yang tidak mengerti, berusaha, jujur daan.. "Perhatikan Apa Yang Terjadi"
*Atas nama orang orang yang kesal akan profesinya sebagai narasumber (contekan) dan ingin bebas dari sifat Indonesia yang masih tertidur lelap dalam buaian si sifat "malas dan suka mencontek"
About me
- Ajeng Rizky Octavia
- Bandung, Jawa Barat, Indonesia
- Surgeon in the future. Albert Einstein. Science Enthusiasm. Big time dreamer. Social media activist. Write when inspired, write to inspire!
Posting Komentar