About me

Foto Saya
Ajeng Rizky Octavia
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Surgeon in the future. Albert Einstein. Science Enthusiasm. Big time dreamer. Social media activist. Write when inspired, write to inspire!
Lihat profil lengkapku

Menebar Senyum Saat Liburan

Pemirsa.. Listeners..  BLOGER !!
Duaar.. aku mau share mengenai liburanku, walaupun sudah kadaluarsa ( tanggal dan bulannya ) tapi masih tetap tahun 2010 kok..
Ini adalah laporan perjalanan bahasa Indonesiaku. Ini tugas bahasa Indonesia di kelas 8 ! ayeeaah.. kelas 8 ! Yap.. saya naik kelas ! dari kelas 7 ke kelas 8, alhamdulillah.. dengan nilai yang membuat orang tuaku dan orang orang di sekelilingku bangga atas apa yang telah aku raih.. mau tau kesan kesan liburanku kali ini ?

dag..
dig..
dug..

jangan tegang.. nyantai aja ! :) start ..

Menebar Senyum Saat Liburan

Ya, namaku Ajeng. Seorang anak tunggal yang begitu sering dilanda kesepian dalam kehidupanku yang sehari-harinya mendapatkan kasih sayang "utuh" dari orang tuaku.

Aku ingin berbagi kisah saat aku liburan kenaikan kelas. Naik kelas, dari kelas 7 ke kelas 8. Sebagai hadiah atas prestasiku, ayahku mengajakku berlibur ke Bogor. Awalnya, ibu mengajakku berlibur ke Pangandaran. Ibu sangat senang dengan suasana pantai, walaupun pantai Pangandaran sudah tidak seindah dulu. Tapi rencana itu pun tak terlaksana karena hotel-hotel di Pangandaran sudah tak ada lagi yang bisa kami booking. Kami pun berlibur ke Bogor. Sang kota hujan yang selalu ramah menyambut tamu-tamunya dengan tetesan air segar ala Bogor.

Aku dan keluargaku berangkat ke Bogor pada tanggal 3 dan 4 Juli 2010. Kami berangkat ke Bogor naik mobil. Kami berangkat pukul 06.30 dari rumahku menuju rumah tanteku di Bandung. Ayah mengajak keluarga tanteku untuk pergi berlibur bersama. Ayah mengajak mereka agar suasana liburan kali ini menjadi lebih ramai. Bayangkan saja, hanya bertiga untuk berlibur. Aku yakin suasana akan sepi, sunyi, senyap seperti kota tak berpenghuni.

Kami berencana lewat tol, tapi karena waktu liburan.. jalan tol pun ditutup. Terpaksa.. kami memilih jalan yang "Super" jauh. Kami memilih jalan yang mewajibkan kami berputar-putar ke kota-kota di sekeliling kota Hujan . Sukabumi dan Cianjur pun kami lewati.

Tentu hal itu membuat kami kesal. Sepertinya aku yang paling kesal karena aku tak memberikan senyum lebarku sedikit pun. Mungkin kekesalanku membuat orang tuaku kecewa karena mereka merasa aku tidak bersenang-senang saat liburan. Aku pun memasang topeng tersenyum lebar agar aku tidak mengecewakan orang tuaku. 

Aku tiba di The Jungle Bogor pukul 02.30. Mungkin terdengar konyol bila ke Bogor hanya berwisata ke The Jungle.. Sebenarnya ini bukan tujuan utama keluargaku. Kami akan ke tempat wisata lain selain The Jungle. Tapi karena ada kemacetan yang sangat mengesalkan itu.. aku dan keluargaku pun hanya berwisata ke The Jungle.

Di The Jungle, aku merasa senang dan sedih. Senangnya karena aku dapat menghabiskan waktu liburanku bersama orang tuaku. Sedihnya karena aku belum puas bermain air jernih yang segar di the Jungle. 

Aku pun kembali pulang pukul 18.00. Aku harap cepat-cepat tiba di rumah.  Aku sudah sangat lelah. Tapi, takdir berkata lain. Jalan tol masih ditutup dan tidak ada jalan lain selain "PUNCAK". Puncak ? Oh ya, si jalan yang langganan *dishoot oleh kameramen TV karena kemacetannya.

Yang membuatku semakin kesal adalah macet #gamajumaju di Puncak. Tapi, aku tidak boleh menampakkan kekesalanku pada orang tuaku. Jadi, aku harus tetap enjoy dan tersenyum walau kekesalan melanda. Aku tidak mau membuat mereka kecewa karena aku sangat menyayangi mereka. 

Mau tahu berapa lama aku menempuh perjalanan Bogor-Bandung ?

SEMALAMAN PENUH . Bahkan keesokan harinya kami baru tiba di Bandung pukul 15.00. Sungguh hal yang mengerikan. 

Sulit tetap mempertahankan senyuman saat kekesalan melanda. Ketika telah sampai di rumah, aku begitu bahagia karena aku bisa membantingkan tubuhku yang kelelahan ini pada kasur yang empuk.

Liburanku ke Bogor sangat melelahkan karena aku harus tetap terlihat bahagia walaupun aku merasa sangat kesal. Aku merasa lebih baik berlibur di rumah saja.. daripada menikmati macet total di Puncak. Tapi, bila orang tuaku bahagia bisa menghabiskan waktu bersamaku.. aku pun bahagia bisa menghabiskan waktuku bersama mereka.