About me

Foto Saya
Ajeng Rizky Octavia
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Surgeon in the future. Albert Einstein. Science Enthusiasm. Big time dreamer. Social media activist. Write when inspired, write to inspire!
Lihat profil lengkapku

"Mohon Perhatian, pintu teater sebelas telah dibuka"

"Anda yang telah memiliki karcis dipersilahkan menonton, dan anda yang tidak memiliki karcis dipersilahkan menyaksikan video di bawah ini"








Terima kasih atas kunjungannya. Datang lagi ya.. :D
Maaf atas segala kesalahan .. (kalau videonya aneh dan lama loadingnya)

Video yang lebih eksis dari Keong Racun :D


  Aksi dan Kreasi di waktu luang namun menyibukkan


  Rekaman sederhana akan moment yang indah





Yang ini.. tak kalah seru !

*duarrr !



Setumpuk Kertas Usam nan Kucel namun "Berharga"



Kurang lebih 1 tahun aku telah mendapatkan gelar "Alumni" dari mantan sekolah dasarku..
Sekolah Dasar. Putih Merah. 6 tahun. Culun. Ingusan (bukan ingusan karena flu yah !). Polos. Wah, jika disebutkan satu persatu tentang "clue" semasa SD, terlalu banyak. Jadi, kali ini aku tidak akan membahas dari A-Z secara lengkap padat dan jelas.. tapi aku akan membahas dari A-Z secara singkat, padat namun jelas .

Bangunan yang nyaman dan menyenangkan yang
menemaniku selama 6 tahun
meraih prestasi dan mengukir sejarah yang tak terlupakan
                                      


Kelas 1 SD = Masih belajar membaca, menulis, berhitung, buku tulis pun masih rapi tersampul, masih rajin menulis tanggal pada setiap lembarannya. PR masih dibantu oleh orang tua, kecil-kecil namun lucu, masih nurut-nurut dan polos, kebanyakan murid perempuan berteriak "cempreng" saat istirahat dan murid laki-laki bermain kejar-kejaran yang bisa dibilang "geje".

Kelas 2 SD = Pelajarannya meningkat dengan adanya perkalian dan pembagian. Membaca pun tidak separah kelas 1 yang masih mengeja Be ubu.. de idi = Budi. Menulis pun telah lebih rapi dan lebih cepat. Dan yang paling penting.. para siswa kelas 2 SD tidak terlalu manja karena sudah memiliki adik kelas ( tapi seingatku , aku dan teman sekelasku dulu tidak memperdulikan adanya adik kelas. )

Kelas 3 SD = Pulpen lah jamannya. Ya, diwajibkan menulis memakai pulpen. Di kelas 2 juga sudah latihan menggunakan pulpen.. dan di kelas 3 baru disahkan menulis menggunakan pulpen. Di kelas 3.. banyak kenangan yang tak terlupakan. Saat itu, kita sudah bisa mengenal 1 sama lain lebih dekat dan banyak pula yang telah memiliki sahabat. Uang jajan para siswa pun biasanya naik.. karena pada saat kelas 3 SD, anak murid / para siswa mulai memiliki banyak keinginan yang harus mereka dapatkan.

Kelas 4 SD = Sahabatlah yang didapatkan. Ulangan mulai susah-susah gampang. Pelajaran sudah me"lebar" . Membahasnya pun lebih dalam dan lebih luas sehingga banyak informasi yang didapatkan. Sudah mulai ada yang "nongkrong" di sekolah setelah bel pulang berdering. Cerita cerita kepada teman. Istirahat barenglah tradisi yang mulai nge-trend dari kelas 4 SD.

Kelas 5 SD = Masa masa yang paling indah menurutku. Kita bisa merasakan persahabatan dan kebersamaan. Canda tawa yang masih terngiang di telingaku bagaikan alunan musik yang indah. Mulai ada permasalahan. Kenakalan meraja lela, tapi tidak melampaui batas. Nangkring di sekolah sudah biasa. Jalan jalan kesana kesini pun telah dicoba dan sukses ! Kelas 5 SD ini masa persahabatan yang indah.. tapi pelajaran sejarahnya sungguh mantap bukan main. 1 buku sejarah tebal harus sudah ada di luar kepala beserta tanggal, bulan, tahun , tempat.. huaaa duaarrr !

Kelas 6 SD = "Jelegerr"
Masa masa yang mulai banyak manis asem asin pahitnya pertemanan. Wawasan meluas bagaikan lautan kosong yang sekarang menjadi samudra yang terisi penuh air laut . Serius pun terasa. UASBNlah penyebabnya. Indahnya pertemanan para siswa, terhalang oleh UASBN yang mengharuskan kami belajar dengan serius. Belum lagi siswa siswi yang bimbel , les ini itu. Tak lupa juga sibuk mempersiapkan segalanya mengenai sekolah yang baru. Ya, pendaftaran ke SMP menggiring kami tidak bisa menikmati hari libur kami.

Masa masa narsisnya di kelas 6 SD , kapan pun foto-foto.
Asalkan ada kamera HP dan ga ada kerjaan.. mulai deh "Jeprat Jepretmya"
Model : Titik Dwi, Ajeng, Kawidian Putri


Canda tawa yang "khas" dan tak bisa terulang lagi.
Model : Ajeng, Wiwid, Riri, Malika


Senyuman abadi nan tulus dengan segala sifat yang
"Apa adanya"
Segala yang telah aku lalui selama 6 tahun, bersama teman, guru, tukang jualan makanan, dan semua orang yang ada di sekelilingku saat aku masih SD merupakan orang orang yang sangat berharga untuku. Terima kasih kuucapkan karena kalian semua telah menorehkan segala kenangan di lembaran catatanku selama aku hidup. Nama dan wajah kalian akan kuukir di lubuk hatiku dan tak kan pernah terlupakan. :)

Terima kasih teman-temanku atas canda tawa kalian selama ini
Terima kasih guru guruku atas ilmu yang engkau berikan padaku
Terima kasih untuk semua yang telah mengenalku atas kenangan yang telah kalian torehkan di dalam hidupku

Masa masa SD adalah masa masa yang "murni" dan "apa adanya" :)

serba-serbi si "Mesin Fotocopy" ala pelajar

Ada yang tau apa yang mau aku bahas kali ini ?

Tebak ya ! Apa coba ?

Mungkin terlintas di benak anda semua tentang mesin foto copy dalam keadaan nyata. Tapi, kali ini aku tidak akan membahas tentang mesin foto copy yang ada di tempat-tempat foto copy.
Tapi aku akan membahas hal-hal yang lebih nyata, yang lebih realistis dan yang lebih *sering kita dengar sehari-hari.

"Mesin Fotocopy ala Pelajar"

Suatu pagi, dalam sebuah ruang kelas , tempat para tunas bangsa menuntut ilmu.. terjadi kesibukan yang sangat sering terjadi. Banyak murid yang bergerombol di sebuah meja temannya dan di tengah-tengah meja terdapat buku catatan PR milik salah seorang murid di kelas itu yang menjadi narasumber untuk "menjiplak" PR mereka hari itu.

x : "Woy, woy.. pada ngapain sih ? Emang ada PR ya ?"
y : "Iya.. nih PRnya.. kamu udah ngerjain belum ?"
x : "hah ? belum.. aku aja lupa ada PR, gimana mau ngerjain ?"
y : "Heuuh.. yaudah nih salin dulu jawabannya si Z!"
z : "Kalian ga merasa bersalah apa ngerjain PR di sekolah ? Itu berarti kalian ga bertanggung jawab sama tugas kalian sendiri. "
x : "Ah.. bukan kita ga tanggung jawab, tapi kita lupa kalo hari ini ada PR!"
z : "Lupa ? Biasanya juga kalian ga pernah ngerjain PR kan ? Cuma tinggal nyalin dari orang lain.. nyontek !!"
y : "Ah.. dasar pelit ! Bilang aja gamau minjemin, ga usah bilang kita tukang nyontek segala !!"

Sekarang sudah tau apa yang akan aku bahas ?
Ilustrasi di atas adalah percakapan yang sering kita dengar di dalam kelas, bila ada PR dan belum dikerjakan oleh sebagian anak di kelas tersebut.. lalu, mereka mencari "pertolongan" kepada teman mereka. Pertolongan untuk mendapatkan contekan PR. Ya, sudah sangat familiar di telinga kita tentang *contek - mencontek*

Sudah tradisi.. mulai jaman nenek moyang kita (mungkin) sampai anak-anak yang baru masuk SD pun sudah tau contek mencontek. Biasanya, para pelajar mencontek saat ujian atau ulangan. Tapi, tidak hanya itu saja.. karena jaman telah berkembang, si "problem" satu ini juga tak mau kalah menghancurkan negara kita ini. Saat ini, banyak pelajar yang mencontek PR.. baik itu PR yang simple dan PR yang sulit.

Bukan berarti bila ada PR yang sulit kita tidak boleh tau jawabannya teman kita. Tapi, jika hanya menjiplak pekerjaan orang lain ? Tanpa tau apa yang ditulisnya, tanpa rasa bersalah.. tanpa rasa malu..
Itu baru tidak baik. Bila ada PR yang belum dimengerti, kita boleh bertanya kepada teman kita, tapi minta tolong juga dijelaskan.. agar kita mengerti dan lain kali, bila ada PR kita dapat mengerjakannya sendiri. Bukan hanya menyalin dari teman kita, lalu kita tidak mengerti materi yang diPRkan sama sekali.. kita mengerjakannya hanya takut bila dihukum oleh guru. Kalau untuk seperti itu , buat apa susah susah menulis PR pagi-pagi tanpa mendapatkan ilmu sedikit pun ? Tidak bermanfaat. Hanya membuang-buang energi di pagi hari.

Lalu ada lagi yang *nyontek PR gara gara LUPA. Lupa ? ya.. manusia juga pasti pernah lupa. Wajar.. tapi, kalau setiap ada PR bilangnya lupa terus ? Apa itu memang benar-benar lupa ? Terlupakan atau DILUPAKAN ?
Jika ada yang melupakan PR, sama saja orang itu telah menganggap enteng dan meremehkan pelajaran sekolah. Jika kita meremehkan pelajaran, hasilnya pun tidak akan baik. Ilmu yang kita dapat pun sedikit, bahkan bisa jadi kita tidak mendapatkan ilmu sama sekali.

Para guru kita itu memberi PR pasti ada tujuannya, tidak semata mata hanya ingin membuat kita sibuk dan kelelahan mengerjakan PR. Tapi guru itu ingin kita belajar di rumah dan mengulang pelajaran yang sudah dibahas di sekolah, agar kita dapat memahami suatu materi lebih luas dan lebih dalam lagi. Guru memberi kita tugas agar perkembangan kita bisa lebih cepat, bila kita mengerjakan PR.. berarti kita telah mencoba dan menambah ilmu yang telah kita dapat di sekolah dengan cara membaca buku atau latihan soal.

Oh iya, mesin fotocopy pelajar yang aku maksud adalah para pelajar yang terbiasa menyontek. Baik dalam ulangan, tes, ujian dan PR. Belakangan ini dengan entengnya mereka meminta contekan dari teman mereka. Mereka yang tidak mengerjakan PR biasanya malas dan tidak mau usaha (kalau lupa dan tidak mengerti materi.. urusan kedua) Otomatis, bila kita malas dan tidak mau usaha.. dalam diri kita akan timbul sifat ketergantungan terhadap orang lain. Yaitu, kita tidak mau mengerjakan PR di rumah karena malas dan akan mencontek pada teman yang telah mengerjakan.

Bila dalam ulangan ada yang terbiasa mencontek.. aku harap para guru segera memberi hukuman kepada yang mencontek itu agar ia kapok dan akan berusaha untuk mempelajari suatu pokok bahasan. Percuma dapat nilai 100 tapi hasil nyontek. (Udah nyontek, dosa , kita juga ga bisa tau kemampuan kita sejauh mana)
Lebih baik hasil yang apa adanya tapi jujur. Bila hasilnya jelek, kita akan lebih terpacu untuk belajar lagi. Tapi jika hasilnya bagus dan jujur.. nah itu lebih baaaiiiiik lagi dan itu salah satu yang wajib dicontoh oleh seluruh pelajar di dunia.

Orang yang mencontek itu jahat, tidak punya perasaan.
Coba bayangkan, si narasumber yang mereka contek.. sudah mengerjakan tugas. Mereka telah mengerjakan tugas .. berarti mereka memiliki usaha, kemauan dan berani mencoba. Mungkin ada yang mengerjakannya begadang, tanya ke guru les , tanya ke orang tua , nyari sumber sana sini, baca buku... ahhhhh pokoknya repot dan sibuk deh...
Sedangkan yang mencontek ?
Seperti masak air.. sangat instan , mudah dan gampang
Mereka hanya tinggal datang lebih pagi untuk mencontek.. minta contekan.. dan menulis jawaban dengan seenaknya. Meremehkan sekali.. seakan akan mereka tidak tau perjuangan kawan mereka yang mengerjakan tugas atau PR dengan susah payah... ya, ituulah !

Orang yang mengerjakan PR dan mau usaha mendapat keuntungan, yaitu : bisa mendapatkan ilmu lebih, bisa menambah pengetahuan, berwawasan luas dan dapat melatih jiwa bertanggung jawab yang ada di diri kita masing masing.
Sedangkan orang yang kerjanya hanya mencontek ?
Dosa, gelisah, tidak mengerti materi pembelajaran, harus menulis "ngedadak" , harus menjual imejnya karena minta contekan, malu, dijauhi teman.. huuaaa banyak lah kerugiannya !!

Ayo kawan, jangan mencontek !
biasakan mengerjakan PR di rumah, bukan di sekolah. Namanya aja PEKERJAAN RUMAH.
Kita bisa mendapatkan banyak keuntungan dengan tidak mencontek dan bersikap jujur..

Indonesia bisa lebih maju bila pelajarnya tidak saling contek mencontek, berusaha, berani mencoba dan jujur.
Kalau bukan kita yang merubah nasib bangsa Indonesia ini .. lalu siapa lagi ?
Ayo kita yang mengawali.. mulai dari saat ini !! Agar kita dapat memetik hasil secepatnya..

Hilangkan budaya contek mencontek dari diri kita ! Agar kita bebas dari belenggu si "malas"
Ayo.. kita mengerjakan PR di rumah, tidak mencontek , berani bertanya bila ada pelajaran yang tidak mengerti, berusaha, jujur daan.. "Perhatikan Apa Yang Terjadi"

*Atas nama orang orang yang kesal akan profesinya sebagai narasumber (contekan) dan ingin bebas dari sifat Indonesia yang masih tertidur lelap dalam buaian si sifat "malas dan suka mencontek"

Menebar Senyum Saat Liburan

Pemirsa.. Listeners..  BLOGER !!
Duaar.. aku mau share mengenai liburanku, walaupun sudah kadaluarsa ( tanggal dan bulannya ) tapi masih tetap tahun 2010 kok..
Ini adalah laporan perjalanan bahasa Indonesiaku. Ini tugas bahasa Indonesia di kelas 8 ! ayeeaah.. kelas 8 ! Yap.. saya naik kelas ! dari kelas 7 ke kelas 8, alhamdulillah.. dengan nilai yang membuat orang tuaku dan orang orang di sekelilingku bangga atas apa yang telah aku raih.. mau tau kesan kesan liburanku kali ini ?

dag..
dig..
dug..

jangan tegang.. nyantai aja ! :) start ..

Menebar Senyum Saat Liburan

Ya, namaku Ajeng. Seorang anak tunggal yang begitu sering dilanda kesepian dalam kehidupanku yang sehari-harinya mendapatkan kasih sayang "utuh" dari orang tuaku.

Aku ingin berbagi kisah saat aku liburan kenaikan kelas. Naik kelas, dari kelas 7 ke kelas 8. Sebagai hadiah atas prestasiku, ayahku mengajakku berlibur ke Bogor. Awalnya, ibu mengajakku berlibur ke Pangandaran. Ibu sangat senang dengan suasana pantai, walaupun pantai Pangandaran sudah tidak seindah dulu. Tapi rencana itu pun tak terlaksana karena hotel-hotel di Pangandaran sudah tak ada lagi yang bisa kami booking. Kami pun berlibur ke Bogor. Sang kota hujan yang selalu ramah menyambut tamu-tamunya dengan tetesan air segar ala Bogor.

Aku dan keluargaku berangkat ke Bogor pada tanggal 3 dan 4 Juli 2010. Kami berangkat ke Bogor naik mobil. Kami berangkat pukul 06.30 dari rumahku menuju rumah tanteku di Bandung. Ayah mengajak keluarga tanteku untuk pergi berlibur bersama. Ayah mengajak mereka agar suasana liburan kali ini menjadi lebih ramai. Bayangkan saja, hanya bertiga untuk berlibur. Aku yakin suasana akan sepi, sunyi, senyap seperti kota tak berpenghuni.

Kami berencana lewat tol, tapi karena waktu liburan.. jalan tol pun ditutup. Terpaksa.. kami memilih jalan yang "Super" jauh. Kami memilih jalan yang mewajibkan kami berputar-putar ke kota-kota di sekeliling kota Hujan . Sukabumi dan Cianjur pun kami lewati.

Tentu hal itu membuat kami kesal. Sepertinya aku yang paling kesal karena aku tak memberikan senyum lebarku sedikit pun. Mungkin kekesalanku membuat orang tuaku kecewa karena mereka merasa aku tidak bersenang-senang saat liburan. Aku pun memasang topeng tersenyum lebar agar aku tidak mengecewakan orang tuaku. 

Aku tiba di The Jungle Bogor pukul 02.30. Mungkin terdengar konyol bila ke Bogor hanya berwisata ke The Jungle.. Sebenarnya ini bukan tujuan utama keluargaku. Kami akan ke tempat wisata lain selain The Jungle. Tapi karena ada kemacetan yang sangat mengesalkan itu.. aku dan keluargaku pun hanya berwisata ke The Jungle.

Di The Jungle, aku merasa senang dan sedih. Senangnya karena aku dapat menghabiskan waktu liburanku bersama orang tuaku. Sedihnya karena aku belum puas bermain air jernih yang segar di the Jungle. 

Aku pun kembali pulang pukul 18.00. Aku harap cepat-cepat tiba di rumah.  Aku sudah sangat lelah. Tapi, takdir berkata lain. Jalan tol masih ditutup dan tidak ada jalan lain selain "PUNCAK". Puncak ? Oh ya, si jalan yang langganan *dishoot oleh kameramen TV karena kemacetannya.

Yang membuatku semakin kesal adalah macet #gamajumaju di Puncak. Tapi, aku tidak boleh menampakkan kekesalanku pada orang tuaku. Jadi, aku harus tetap enjoy dan tersenyum walau kekesalan melanda. Aku tidak mau membuat mereka kecewa karena aku sangat menyayangi mereka. 

Mau tahu berapa lama aku menempuh perjalanan Bogor-Bandung ?

SEMALAMAN PENUH . Bahkan keesokan harinya kami baru tiba di Bandung pukul 15.00. Sungguh hal yang mengerikan. 

Sulit tetap mempertahankan senyuman saat kekesalan melanda. Ketika telah sampai di rumah, aku begitu bahagia karena aku bisa membantingkan tubuhku yang kelelahan ini pada kasur yang empuk.

Liburanku ke Bogor sangat melelahkan karena aku harus tetap terlihat bahagia walaupun aku merasa sangat kesal. Aku merasa lebih baik berlibur di rumah saja.. daripada menikmati macet total di Puncak. Tapi, bila orang tuaku bahagia bisa menghabiskan waktu bersamaku.. aku pun bahagia bisa menghabiskan waktuku bersama mereka. 


Tanda tanya, tanda seru, titik koma dan *statement* seputar "Piramid"

Piramida raksasa Mesir merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia saat ini, sejak dulu dipandang sebagai bangunan yang misterius dan megah oleh orang-orang. Namun, meskipun telah berlalu berapa tahun lamanya, setelah sarjana dan ahli menggunakan sejumlah besar alat peneliti yang akurat dan canggih, masih belum diketahui, siapakah sebenarnya yang telah membuat bangunan raksasa yang tinggi dan megah itu? Dan berasal dari kecerdasan manusia manakah prestasi yang tidak dapat dibayangkan di atas bangunan itu? Serta apa tujuannya membuat bangunan tersebut? Dan pada waktu itu ia memiliki kegunaan yang bagaimana atau apa artinya? Teka-teki yang terus berputar di dalam benak semua orang selama ribuan tahun, dari awal hingga akhir merupakan misteri yang tidak dapat dijelaskan. Meskipun sejarawan mengatakan ia didirikan pada tahun 2000 lebih SM, namun pendapat yang demikian malah tidak bisa menjelaskan kebimbangan yang diinisiasikan oleh sejumlah besar penemuan hasil penelitian.




Sejarah Mitos dan Temuan Arkeologi
Sejak abad ke-6 SM, Mesir merupakan tempat pelarian kerajaan Poshi, yang kehilangan kedudukannya setelah berdiri lebih dari 2.000
tahun, menerima kekuasaan yang berasal dari luar yaitu kerajaan Yunani, Roma, kerajaan Islam serta kekuasaan bangsa lain. Semasa itu sejumlah besar karya terkenal zaman Firaun dihancurkan, aksara dan kepercayaan agama bangsa Mesir sendiri secara berangsur-angsur digantikan oleh budaya lain, sehingga kebudayaan Mesir kuno menjadi surut dan hancur, generasi belakangan juga kehilangan sejumlah besar peninggalan yang dapat menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh para pendahulu.
Tahun 450 SM, setelah seorang sejarawan Yunani berkeliling dan tiba di Mesir, membubuhkan tulisan: Cheops, (aksara Yunani Khufu), konon katanya, hancur setelah 50 tahun. Dalam batas tertentu sejarawan Yunani tersebut menggunakan kalimat "konon katanya", maksudnya bahwa kebenarannya perlu dibuktikan lagi. Namun, sejak itu pendapat sejarawan Yunani tersebut malah menjadi kutipan generasi belakangan sebagai bukti penting bahwa piramida didirikan pada dinasti kerajaan ke-4.
Selama ini, para sejarawan menganggap bahwa piramida adalah makam raja. Dengan demikian, begitu membicarakan piramida, yang terbayang dalam benak secara tanpa disadari adalah perhiasan dan barang-barang yang gemerlap. Dan, pada tahun 820 M, ketika gubernur jenderal Islam Kairo yaitu Khalifah Al-Ma'mun memimpin pasukan, pertama kali menggali jalan rahasia dan masuk ke piramida, dan ketika dengan tidak sabar masuk ke ruangan, pemandangan yang terlihat malah membuatnya sangat kecewa. Bukan saja tidak ada satu pun benda yang biasanya dikubur bersama mayat, seperti mutiara, maupun ukiran, bahkan sekeping serpihan pecah belah pun tidak ada, yang ada hanya sebuah peti batu kosong yang tidak ada penutupnya. Sedangkan tembok pun hanya bidang yang bersih kosong, juga tak ada sedikit pun ukiran tulisan.
Kesimpulan para sejarawan terhadap prestasi pertama kali memasuki piramida ini adalah "mengalami perampokan benda-benda dalam makam". Namun, hasil penyelidikan nyata menunjukkan, kemungkinan pencuri makam masuk ke piramida melalui jalan lainnya adalah sangat kecil sekali. Di bawah kondisi biasa, pencuri makam juga tidak mungkin dapat mencuri tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, dan lebih tidak mungkin lagi menghapus seluruh prasasti Firaun yang dilukiskan di atas tembok. Dibanding dengan makam-makam lain yang umumnya dipenuhi perhiasan-perhiasan dan harta karun yang berlimpah ruah, piramida raksasa yang dibangun untuk memperingati keagungan raja Firaun menjadi sangat berbeda.
Selain itu, dalam catatan "Inventory Stela" yang disimpan di dalam museum Kairo, pernah disinggung bahwa piramida telah ada sejak awal sebelum Khufu meneruskan takhta kerajaan. Namun, oleh karena catatan pada batu prasasti tersebut secara keras menantang pandangan tradisional, terdapat masalah antara hasil penelitian para ahli dan cara penulisan pada buku, selanjutnya secara keras mengecam nilai penelitiannya. Sebenarnya dalam keterbatasan catatan sejarah yang bisa diperoleh, jika karena pandangan tertentu lalu mengesampingkan sebagian bukti sejarah, tanpa disadari telah menghambat kita secara obyektif dalam memandang kedudukan sejarah yang sebenarnya.





Teknik Bangunan yang Luar Biasa
Di Mesir, terdapat begitu banyak piramida berbagai macam ukuran, standarnya bukan saja jauh lebih kecil, strukturnya pun kasar. Di antaranya piramida yang didirikan pada masa kerajaan ke-5 dan 6, banyak yang sudah rusak dan hancur, menjadi timbunan puing, seperti misalnya piramida Raja Menkaure seperti pada gambar. Kemudian, piramida besar yang dibangun pada masa yang lebih awal, dalam sebuah gempa bumi dahsyat pada abad ke-13, di mana sebagian batu ditembok sebelah luar telah hancur, namun karena bagian dalam ditunjang oleh tembok penyangga, sehingga seluruh strukturnya tetap sangat kuat. Karenanya, ketika membangun piramida raksasa, bukan hanya secara sederhana menyusun 3 juta batu menjadi bentuk kerucut, jika terdapat kekurangan pada rancangan konstruksi yang khusus ini, sebagian saja yang rusak, maka bisa mengakibatkan seluruhnya ambruk karena beratnya beban yang ditopang.

Lagi pula, bagaimanakah proyek bangunan piramida raksasa itu dikerjakan, tetap merupakan topik yang membuat pusing para sarjana. Selain mempertimbangkan sejumlah besar batu dan tenaga yang diperlukan, faktor terpenting adalah titik puncak piramida harus berada di bidang dasar tepat di titik tengah 4 sudut atas. Karena jika ke-4 sudutnya miring dan sedikit menyimpang, maka ketika menutup titik puncak tidak mungkin menyatu di satu titik, berarti proyek bangunan ini dinyatakan gagal. Karenanya, merupakan suatu poin yang amat penting, bagaimanakah meletakkan sejumlah 2,3 juta -2,6 juta buah batu besar yang setiap batunya berbobot 2,5 ton dari permukaan tanah hingga setinggi lebih dari seratus meter di angkasa dan dipasang dari awal sampai akhir pada posisi yang tepat.

Seperti yang dikatakan oleh pengarang Graham Hancock dalam karangannya "Sidik Jari Tuhan": Di tempat yang terhuyung-huyung ini, di satu sisi harus menjaga keseimbangan tubuh, dan sisi lainnya harus memindahkan satu demi satu batu yang paling tidak beratnya 2 kali lipat mobil kecil ke atas, diangkut ke tempat yang tepat, dan mengarah tepat pada tempatnya, entah apa yang ada dalam pikiran pekerja-pekerja pengangkut batu tersebut. Meskipun ilmu pengetahuan modern telah memperkirakan berbagai macam cara dan tenaga yang memungkinkan untuk membangun, namun jika dipertimbangkan lagi kondisi riilnya, akan kita temukan bahwa orang-orang tersebut tentunya memiliki kemampuan atau kekuatan fisik yang melebihi manusia biasa, baru bisa menyelesaikan proyek raksasa tersebut serta memastikan keakuratan maupun ketepatan presisinya.
Terhadap hal ini, Jean Francois Champollion yang mendapat sebutan sebagai "Bapak Pengetahuan Mesir Kuno Modern" memperkirakan bahwa orang yang mendirikan piramida berbeda dengan manusia sekarang, paling tidak dalam "pemikiran mereka mempunyai tinggi tubuh 100 kaki yang tingginya sama seperti manusia raksasa". Ia berpendapat, dilihat dari sisi pembuatan piramida, itu adalah hasil karya manusia raksasa.



Senada dengan itu, Master Li Hongzhi dalam ceramahnya pada keliling Amerika Utara tahun 2002 juga pernah menyinggung kemungkinan itu. "Manusia tidak dapat memahami bagaimana piramida dibuat. Batu yang begitu besar bagaimana manusia mengangkutnya? Beberapa orang manusia raksasa yang tingginya lima meter mengangkut sesuatu, itu dengan manusia sekarang memindahkan sebuah batu besar adalah sama. Untuk membangun piramida itu, manusia setinggi lima meter sama seperti kita sekarang membangun sebuah gedung besar."

Pemikiran demikian mau tidak mau membuat kita membayangkan, bahwa piramida raksasa dan sejumlah besar bangunan batu raksasa kuno yang ditemukan di berbagai penjuru dunia telah mendatangkan keraguan yang sama kepada semua orang: tinggi besar dan megah, terbentuk dengan menggunakan susunan batu yang sangat besar, bahkan penyusunannya sangat sempurna. Seperti misalnya, di pinggiran kota utara Mexico ada Kastil Sacsahuaman yang disusun dengan batu raksasa yang beratnya melebihi 100 ton lebih, di antaranya ada sebuah batu raksasa yang tingginya mencapai 28 kaki, diperkirakan beratnya mencapai 360 ton (setara dengan 500 buah mobil keluarga). Dan di dataran barat daya Inggris terdapat formasi batu raksasa, dikelilingi puluhan batu raksasa dan membentuk sebuah bundaran besar, di antara beberapa batu tingginya mencapai 6 meter.

Sebenarnya, sekelompok manusia yang bagaimanakah mereka itu? Mengapa selalu menggunakan batu raksasa, dan tidak menggunakan batu yang ukurannya dalam jangkauan kemampuan kita untuk membangun?
Sphinx, singa bermuka manusia yang juga merupakan obyek penting dalam penelitian ilmuwan, tingginya 20 meter, panjang keseluruhan 73 meter, dianggap didirikan oleh kerjaan Firaun ke-4 yaitu Khafre. Namun, melalui bekas yang dimakan karat (erosi) pada permukaan badan Sphinx, ilmuwan memperkirakan bahwa masa pembuatannya mungkin lebih awal, paling tidak 10 ribu tahun silam sebelum Masehi.

Seorang sarjana John Washeth juga berpendapat: Bahwa Piramida raksasa dan tetangga dekatnya yaitu Sphinx dengan bangunan masa kerajaan ke-4 lainnya sama sekali berbeda, ia dibangun pada masa yang lebih purbakala dibanding masa kerajaan ke-4. Dalam bukunya "Ular Angkasa", John Washeth mengemukakan: perkembangan budaya Mesir mungkin bukan berasal dari daerah aliran sungai Nil, melainkan berasal dari budaya yang lebih awal dan hebat yang lebih kuno ribuan tahun dibanding Mesir kuno, warisan budaya yang diwariskan yang tidak diketahui oleh kita. Ini, selain alasan secara teknologi bangunan yang diuraikan sebelumnya, dan yang ditemukan di atas yaitu patung Sphinx sangat parah dimakan karat juga telah membuktikan hal ini.



Ahli ilmu pasti Swalle Rubich dalam "Ilmu Pengetahuan Kudus" menunjukkan: pada tahun 11.000 SM, Mesir pasti telah mempunyai sebuah budaya yang hebat. Pada saat itu Sphinx telah ada, sebab bagian badan singa bermuka manusia itu, selain kepala, jelas sekali ada bekas erosi. Perkiraannya adalah pada sebuah banjir dahsyat tahun 11.000 SM dan hujan lebat yang silih berganti lalu mengakibatkan bekas erosi.

Perkiraan erosi lainnya pada Sphinx adalah air hujan dan angin. Washeth mengesampingkan dari kemungkinan air hujan, sebab selama 9.000 tahun di masa lalu dataran tinggi Jazirah, air hujan selalu tidak mencukupi, dan harus melacak kembali hingga tahun 10000 SM baru ada cuaca buruk yang demikian. Washeth juga mengesampingkan kemungkinan tererosi oleh angin, karena bangunan batu kapur lainnya pada masa kerajaan ke-4 malah tidak mengalami erosi yang sama. Tulisan berbentuk gajah dan prasasti yang ditinggalkan masa kerajaan kuno tidak ada sepotong batu pun yang mengalami erosi yang parah seperti yang terjadi pada Sphinx.

Profesor Universitas Boston, dan ahli dari segi batuan erosi Robert S. juga setuju dengan pandangan Washeth sekaligus menujukkan: Bahwa erosi yang dialami Sphinx, ada beberapa bagian yang kedalamannya mencapai 2 meter lebih, sehingga berliku-liku jika dipandang dari sudut luar, bagaikan gelombang, jelas sekali merupakan bekas setelah mengalami tiupan dan terpaan angin yang hebat selama ribuan tahun.

Washeth dan Robert S. juga menunjukkan: Teknologi bangsa Mesir kuno tidak mungkin dapat mengukir skala yang sedemikian besar di atas sebuah batu raksasa, produk seni yang tekniknya rumit.
Jika diamati secara keseluruhan, kita bisa menyimpulkan secara logis, bahwa pada masa purbakala, di atas tanah Mesir, pernah ada sebuah budaya yang sangat maju, namun karena adanya pergeseran lempengan bumi, daratan batu tenggelam di lautan, dan budaya yang sangat purba pada waktu itu akhirnya disingkirkan, meninggalkan piramida dan Sphinx dengan menggunakan teknologi bangunan yang sempurna.
Dalam jangka waktu yang panjang di dasar lautan, piramida raksasa dan Sphinx mengalami rendaman air dan pengikisan dalam waktu yang panjang, adalah penyebab langsung yang mengakibatkan erosi yang parah terhadap Sphinx. Karena bahan bangunan piramida raksasa Jazirah adalah hasil teknologi manusia yang tidak diketahui orang sekarang, kemampuan erosi tahan airnya jauh melampaui batu alam, sedangkan Sphinx terukir dengan keseluruhan batu alam, mungkin ini penyebab yang nyata piramida raksasa dikikis oleh air laut yang tidak tampak dari permukaan.



Sphinx yang bertetangga dekat dengan piramida raksasa kelihatannya sangat kuno. Para ilmuwan memastikan bahwa dari badannya, saluran dan irigasi yang seperti dikikis air, ia pernah mengalami sebagian cuaca yang lembab, karenanya memperkirakan bahwa ia sangat berkemungkinan telah ada sebelum 10 ribu tahun silam. (Lisensi gambar: Xu Xiaoqian)


Sumber: Inspiration Civilization Prehistoric for Mankind